top of page
Search

Sebab Perkara Mental Seseorang Bukanlah Sebuah Mainan - GEMA ASPIRASI 2022

  • Writer: MPK FOURTEEN SBY
    MPK FOURTEEN SBY
  • Aug 29, 2022
  • 4 min read

ree

Juara 2 Lomba Gema Aspirasi 2022


Artikel : Maura Nur S. (XI-IPS-2)

Poster : Nadia Aini Syahnazumi (XI-IPA-2)


Apakah kalian sering mendengar istilah bullying dan sexual harrasment? Mungkin kalian sudah pernah mendengarnya. Bullying dan sexual harassment bisa disebut juga perundungan dan pelecehan seksual.


Perundungan adalah kekerasan terus-menerus oleh individu atau kelompok dengan maksud untuk menyakiti, sedangkan pelecehan seksual adalah aktivitas seksual yang tidak diinginkan, ajakan seksual, perilaku verbal atau fisik, atau indikasi bahwa seseorang tersinggung yang bersifat seksual untuk merayu, mempermalukan atau mengintimidasi.

Tanpa kita sadari, hal itu sering terjadi di sekitar kita dan bisa terjadi di dunia nyata atau di dunia maya. Pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pada pria. Kedua peristiwa ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Kedua hal ini bisa sangat mengganggu mental seseorang.


Berdasarkan informasi yang saya lihat di masyarakat dan media sosial, saya dapat menyimpulkan bahwa:


1. Kurangnya pengetahuan tentang hal yang tabu dapat menyebabkan hal-hal ini.

2. Kurangnya empati terhadap orang lain, bahkan sewenang-wenang.

3. Banyak orang masih berpikiran picik.


Perundungan dan pelecehan seksual telah merampas hak orang lain yaitu seperti hak memperoleh rasa aman, hak untuk dihargai, hak untuk dilindungi dari diskriminasi, dan sebagainya. Hal ini sudah termasuk melanggar HAM (Hak Asasi Manusia), norma dan etika.

Perundungan ini terjadi karena berbagai alasan. Pelaku bullying bisa saja dulu pernah dirundung dan menyimpan dendam di masa lalu, dan ia menyalurkan dendamnya itu kepada orang lain. Bullying secara fisik, perlakuan menyakiti fisik seseorang. Perundungan semacam itu dapat mengakibatkan cedera ringan hingga serius dan sangat berbahaya.

Perundungan secara fisik biasanya dibuat untuk menakuti korban sehingga pelaku dapat menyuruh-nyuruh korban melakukan apa yang pelaku inginkan. Biasanya juga untuk membuktikan siapa yang lebih dominan atau kuat.


Perundungan verbal adalah penindasan yang terjadi melalui perkataan seseorang. Bullying biasanya terjadi karena perbedaan kelas sosial. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan orang-orang di atas mereka memandang rendah orang-orang di bawah mereka.

Korban bullying ini mungkin bisa terkena masalah mental seperti mengidap depresi, trauma yang mendalam, dan lain sebagainya. Kesehatan mental inilah yang membuat korban menjauhi lingkungan luar atau bisa saja ada yang melakukan hal-hal yang tidak terduga.


Pelaku bullying ini biasanya enggan untuk mengakui perilaku mereka dan bilang kalau itu hanya lelucon belaka, serta juga mereka merasa tidak melakukannya. Korban bullying banyak yang tidak angakat bicara dan malah memendamnya sendiri mungkin bisa karena merasa terancam, menganggap itu hanya hal yang biasa, atau merasa perkataan mereka tidak dipedulikan orang lain.


Ada juga body shaming yang artinya menghina bentuk tubuh seseorang. Contoh body shaming, “ eh kamu kok tambah mirip bola “. Perkataan ini biasanya orang-orang tidak menyadari bahwa itu sebuah perilaku melecehkan seseorang dan mereka tidak menyadari jika perkataan mereka bisa menyakiti perasaan orang lain. Body shaming kebanyakan terjadi di dunia maya.


Pelecehan seksual atau yang bisa diartikan sexual harrasment pasti masih banyak orang masih berpikir kalau hal ini hanya sebuah pemerkosaan. Sebenarnya bukan hanya cuma pemerkosaan, tapi berbicara kepada orang tentang hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman juga termasuk kedalam tindakan pelecehan seksual.

Biasanya pelecehan tersebut terjadi di jalanan seperti menyapa ataupun memuji korban yang sedang lewat lalu membuat korban tersebut merasa tidak nyaman, karena alasan pertama mereka tidak saling mengenal satu sama lain dan kedua, mereka orang asing yang kita tidak tau bagaimana sifat mereka. Bersiul dengan maksud menggoda juga termasuk dalam pelecehan juga. Hal ini sering kita sebut dengan cat calling. Masih banyak orang yang berpikir bahwa cat calling ini hal yang remeh, tetapi hal ini sungguh sangat amat membuat korban merasa tidak nyaman saat ingin keluar.


Lalu ada victim blaming. Apa itu victim blaming (menyalahkan korban), mengapa hal ini terjadi? Karena korban masih dianggap tidak bisa menjaga sikap dan dirinya sendiri. Seharusnya mengapa harus kita yaitu korban yang menjaga diri dan sikap?, Pelaku harusnya juga bisa menjaga sikap mereka, jangan asal berbuat lalu tidak mau bertanggung jawab dan malah menyalahkan korban. Seharusnya para pelaku bisa mengontrol nafsu mereka.


Pelecehan seksual sering disalahkan karena pakaian yang dipakai korban. Ada sebuah pameran di Eropa, Belgia tepatnya, yang menampilkan pakaian dari korban pelecehan, hamper semua dari banyaknya pakaian korban pelecehan, hampir semua pakaian korban tertutup. Seperti, baju berlengan panjang, jaket, sweater, celana panjang, semua tertutup. Yang paling menyedihkan adalah adanya baju anak-anak di sana.


Pelecehan seksual tidak hanya soal penampilan fisik saja, anak-anak dibawah umur pun banyak yang menjadi korban pelecehan. Seorang anak kecil yang masih belum tau dunia luar pun bisa dilecehkan, apa yang dipikirkan oleh pelaku, apakah dia tidak punya perasaan?. Pelecehan seksual kepada anak dibawah umur sudah marak terjadi. Pelecehan tidak hanya tejadi di kehidupan masyarakat, tetapi juga di sosial media. Banyak orang-orang yang berkomentar di sosial media yang berbau dengan hal yang bersifat seksual yang menyebabkan tersinggungnya pengguna akun dengan komentar tersebut. Contohnya ada yang komentar “ wow ada yang besar tapi bukan harapan “, menurut saya itu sangat tidak pantas atau yang biasa disebut unappropriate.


Kejadian seperti ini sering terjadi karena minimnya sanksi yang didapatkan oleh pelaku yang melakukan perundungan dan pelecehan seksual. Serta kurangnya edukasi tentang kedua permasalahan ini. Menurut saya hukuman bagi pelaku di negara ini masih kurang berat. Dengan apa yang telah pelaku lakukan, tidak setimpal dengan rasa trauma yang para korban miliki.


 
 
 

Comments


  • instagram

MAJELIS PERWAKILAN KELAS

SMA NEGERI 14 SURABAYA

©2022

bottom of page